Pada tanggal 29 Mei, saya bersama teman-teman dari kelas akselerasi pergi berwisata. Namun, wisata kali ini berbeda dengan kegiatan wisata lainnya. Kali ini kami berwisata dalam rangka field study ke desa Pasawahan, Sukabumi. Field study adalah kegiatan yang dikhususkan untuk siswa-siswi kelas akselerasi dimana kami belajar sambil mengenal kebiasaan warga di suatu daerah.
Dari 22 siswa akselerasi, hanya 21 anak yang mengikuti kegiatan ini. Hal itu dikarenakan 1 teman kami sakit. Sedangkan guru pendamping yang ikut berjumlah 6 orang.
Kami berangkat dari SMP Labschool Jakarta sekitar pukul 9 pagi menggunakan 1 bus. Tentu saja sebelum berangkat kami berdoa terlebih dahulu agar semua kegiatan kami di sana lancar dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Perjalanan menuju Sukabumi memakan waktu selama 3 jam. Karena itulah untuk mengatasi kebosanan, banyak siswa-siswi yang bernyanyi, bermain game, membaca buku, ataupun tidur. Dan sekitar pukul 12 siang, kami pun sampai di Sukabumi.
Kami semua menginap di suatu penginapan yang bernama Pondok Maos. Penginapan Pondok Maos masih terdiri dari beberapa gubug. Gubug yang kami tempati bernama Gubug Rena. Gubug Rena adalah gubug terbesar di penginapan Pondok Maos yang terdiri dari 5 kamar tidur.
Setelah makan siang di penginapan, kami langsung pergi ke pabrik Yakult. Di pabrik Yakult, kami belajar tentang bagaimana Yakult diproduksi. Awal terbentuknya Yakult ternyata hanya dari suatu bibit bakteri yang dikembangbiakkan. Setelah dicampur dengan bahan-bahan seperti glukosa dan air, Yakult pun dikemas dalam kemasan yang menarik. Hampir semua kegiatan di Yakult dikerjakan oleh mesin. Tenaga manusia hanya dibutuhkan dalam hal pengawasan dan pengecekkan saja. Karena salah satu faktor itulah pabrik Yakult dapat memproduksi sekitar 1.800.000 botol Yakult per hari.
Setelah pulang dari pabrik Yakult, kami kembali ke Pondok Maos. Ternyata kegiatan kami di hari itu belum selesai. Kami semua bermain permainan psikologi yang membutuhkan kekompakkan dan konsentrasi. Kami yang berjumlah 21, dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama dinamakan kelompok Cleaning Service dan kelompok lainnya dinamai kelompok Budiman.
Pada tanggal 30 keesokan harinya, banyak kegiatan yang menanti kami. Setelah shalat malam dan shalat Subuh di pagi hari, kami langsung bersiap-siap untuk mengunjungi Balai Desa. Perjalanan ke Balai Desa sebenarnya cukup jauh dan kami ke sana berjalan kaki, namun sepanjang perjalanan kami disuguhkan banyak pemandangan sawah yang indah sehingga tidak membuat kami merasa bosan.
Sesampainya di Balai Desa, kami disambut hangat oleh Kepala Desa dan perangkatnya. Di sana, kami dijelaskan tentang kegiatan ekonomi, sosial maupun budaya di desa Pasawahan. Kami juga sempat melakukan tanya jawab oleh Kepala Desa untuk melengkapi tugas pengamatan kami di desa ini.
Pulang dari Balai Desa, kami langsung pergi ke pabrik batako yang letaknya tidak terlalu jauh dari Balai Desa. Sesampainya kami di sana, para pekerja sedang dalam pekerjaannya membuat batako. Di sana, kami diajari secara langsung bagaimana batako itu dibuat. Ternyata membuat batako itu sulit dan membutuhkan tenaga kuat.
Setelah tugas kami selesai di pabrik batako, kami tidak langsung pulang ke Pondok Maos, terlebih dahulu kami mengunjungi penggilingan padi yang kebetulan berada di jalur pulang. Kami tidak menghabiskan waktu lama di penggilingan padi. Setelah dirasa pengamatannya sudah cukup, kami semua kembali ke Pondok Maos.
Semua hasil pengamatan kami nantinya akan dipresentasikan melalui display yang dibuat per kelompok. Setelah pulang dari penggilingan padi, kami diberi waktu untuk mempersiapkan presentasi kami tersebut. Bahan-bahan display pun sudah dipersiapkan dari awal. Alhasil, setelah pulang dari penggilingan padi sampai waktu Maghrib tiba, kami semua sibuk mempersiapkan display.
Akhirnya, puncak dari semua pengamatan kami pun tiba. Setelah makan malam, kami semua berkumpul di lantai atas untuk melihat hasil dari pekerjaan kami. Di sana sudah disiapkan layar untuk menampilkan foto-foto atau grafik-grafik yang sudah dipersiapkan sebelumnya di laptop. Kebetulan kelompok saya, kelompok 4, mendapat giliran pertama untuk presentasi. Kami pun mempresentasikan hasil pengamatan kami dengan bahasa Inggris. Kegiatan presentasi ini berakhir sekitar pukul 10 malam.
Di hari terakhir, yaitu tanggal 31 Mei 2008, kegiatan yang kami lakukan tidak seberat kegiatan di hari sebelumnya. Setelah sarapan pagi, kami semua berkumpul di area sawah untuk belajar bagaimana padi ditanam.
Ternyata menanam padi sangatlah melelahkan. Pertama, tanahnya harus dicangkul terlebih dahulu. Setelah dicangkul, tanah harus digemburkan kembali menggunakan alat yang ditarik kerbau. Setelah tanah siap, tanah pun dipetakkan agar kita bisa menanam padi dengan rapi. Setelah dipetakkan, benih padi pun siap ditanam.
Kegiatan mencangkul, menaiki alat yang ditarik kerbau dan menanam benih padi tentu saja merupakan hal yang melelahkan. Namun, setelah kegiatan itu selesai, kami langsung berenang di kolam renang yang memang merupakan fasilitas dari Pondok Maos. Setelah membersihkan diri dari lumpur sawah, kami langsung berenang di kolam yang ternyata airnya sangat dingin.
Akhirnya, saat pulang pun tiba. Setelah berfoto di depan Pondok Maos, kami langsung menaiki bus. Tapi sebelum pulang, kami sempat berkunjung ke salah satu restauran mengapung. Di sana, kami makan siang sambil menikmati jernihnya air dan angin yang sepoi-sepoi, membuat kami ingin tidur setelah selesai makan. Setelah makan siang, kami langsung pulang ke Jakarta dan sampai kembali di SMP Labschool Jakarta pukul 4 sore.
21 juin 2008
field study
Inscription à :
Publier les commentaires (Atom)
0 comment(s):
Enregistrer un commentaire