Nah, khusus untuk Verrys Yamarno alias Mahar di film, aku buatin artikel khusus nih. Entah kenapa, sejak aku ngeliat katingnya di Laskar Pelangi The Movie, aku sudah jatuh cinta pada aktingnya. Gayanya yang urakan dan malah cenderung berantakan, sebenernya makin memperlihatkan jiwa seni yang memang dimilikinya. Kan emang biasanya seniman-seniman gitu gayanya emang berantakan kan?
Akting Verrys menurut aku meyakinkan banget, dan membuat aku membayangkan kalau Veris itu emang bener-bener Mahar. Agak aneh juga kalau membayangkan kalau sehari-harinya ia dipanggil Veris, bukan Mahar.
Kebiasaannya untuk membawa-bawa radio merupakan hiburan tersendiri buat aku. Lucu aja gitu, ke sekolah bawa-bawa radio. Kayaknya cinta banget gitu sama radionya. Belum lagi kalau batrenya habis, dia bukannya membeli batre baru tapi malah menjemur batre lamanya agar dapat dipakai lagi. Maklum lah, ceritanya kan dia bukan orang berkecukupan.
Segala musik yang menurutnya enak, bakalan dia dengerin dari radio bututnya. Dan kalo udah mendapatkan lagu yang pas, dia bakalan dengerin radio itu persis di samping telinganya sambil menggoyang-goyangkan kepalanya mengikuti irama lagu. Melihat ia bertingkah begitu, rasanya aku juga jadi pengen menggerakkan badan. Biasanya dia dengerin radio sambil duduk di atas pohon.
Mahar di film juga selalu memanggil teman-temannya dengan sebutan “Boy”. Ditambah dengan senyumnya yang khas banget. Yaitu mengangkat kepalanya ke atas, lalu tersenyum selayaknya bos yang puas dengan hasil karya anak buahnya. Huwaaa, bikin pengen nyubit.
Salah satu adegan film yang paling aku suka yaitu pas Mahar lagi cari inspirasi buat karnaval 17 Agustusan. Ia berlari-lari, melompat-lompat, berteriak-teriak di sebuah padang rumput. Sambil bertingkah begitu, ia juga memasang daun pisang di kepalanya dan memukul-mukul rebana. Angin yang keliatannya kencang, membuat rambut dan rumput-rumput di sekitarnya tampak menari-nari bersamanya. Ah, adegan itu emang keren banget! Sama juga pada saat kesepuluh Laskar Pelangi menari untuk karnaval.
Adegan yang aku suka lainnya yaitu pada saat Ikal sedang jatuh cinta pada A Ling. Di situ, mahar menyanyi Bunga Seroja dengan diiringi jogetan teman-temannya yang berkoor “Aaah..”. Udah berasa film India deh.
O ya satu lagi, adegan yang aku suka dari Mahar. Yaitu pas lagi lomba cerdas cermat. Disitu ada juru foto yang memfotonya. Gawatnya, gara-gara terkena jepretan kamera itu, Mahar jadi lupa dengan jawaban yang mau dia jawab. Aduh, lucu banget muka Verrys waktu itu.
Satu hal lagi yang kutahu tentang Veris adalah dia emang suka nyanyi Melayu. Jadi jangan terkaget-kaget kalau dia pede-pede aja disuruh nyanyi di film Laskar Pelangi.
Mungkin kalau disuruh milih actor terfavorit untuk film Laskar Pelangi, aku bakalan jawab Verrys Yamarno. Bukan hanya karena aktingnya yang udah bikin aku terkagum-kagum. Tapi karena aku juga suka senyumnya. Waktu di film kan, giginya masih ompong tuh, nah lucu aja gitu ngeliat dia senyum sambil memperlihatkan giginya itu. Menurut aku juga, Verrys itu ganteng kok. :D
29 septembre 2008
2TU Buat Verrys Yamarno - Mahar
Inscription à :
Publier les commentaires (Atom)
2 comment(s):
setuju, mahar pemberi warna lain di film laskar pelangi !! dia akan jadi bintang ..
kak audy benar banget,,
veris atau mahar difilm ini pintar banget meranin aktingnya,,aku ngefans banget ma veris dan aku juga suka banget ma namanya mahar yang aslinya,,sifat dan kelakuannya yang bikin aku terpesona,,,lucu,kocak,ganteng,humoris,tampan.
pokoknya dy itu is the best banget deh,,aku seneng bget tgal di belitung bisa lyat veris tp,harus butuh waktu bbrpa jam n naek mobil dulu,,,ribeet,
tp, demi veris apa sih yang nggak??veris i love you...aku penggemarmu..:D lam knalya
Enregistrer un commentaire