(heiheihei, ini posting yang dibikin ama ayahku, hahaha)
SURABAYA TANAH KELAHIRANKU
Ya ALLAHku, tiada henti-hentinya rasa syukur ini kupanjatkan kepadaMU yang senantiasa melimpahkan rahmat berkah serta rejeki setiap saat. Sungguh kurasakan rasa bahagia yang selalu menyelimuti hidup ini. Sejak aku melihat dunia di Rumah Sakit Budi Mulya Surabaya pada tanggal 01 Desember 1995, pukul 11.15 WIB sebelum Ayahku berangkat Shalat Jumat. Aku lahir dengan perjuangan Bundaku dengan ditemani Ayahku dan Eyang Uti yang sengaja datang dari Bandung untuk menemani kelahiranku. Perjuangan Bundaku antara hidup dan mati dengan melahirkan berat badanku 2.500 gram dengan tinggi 50 cm secara sungsang dapat diselamatkan hanya dengan Tangan Allahku. Ayah dan Bunda memberi namaku Fildza Hasnamudhia yang artinya Belahan Hati yang cantik dan bersinar… sungguh doa yang sangat indah.. aku dipanggil sehari-hari dengan nama Audy.
Belum genap usiaku 1 bulan, tanggal 28 Desember 1995, Ayahku dan Bundaku mengajakku terbang menggunakan pesawat dari Surabaya menuju Jakarta, karena Kiki mendapat serangan stroke sehingga tidak dapat menengokku di Surabaya. Ayah dan Bunda sempat khawatir mengajak aku terbang dengan menggunakan pesawat karena usiaku yang masih orok, tapi setelah konsultasi dengan Dr. Sylvie Damanik SpA, dokter anak yang senantiasa ikut merawatku dikala aku sakit, aku diijinkan naik pesawat tapi dengan syarat saat take off dan landing aku harus mampu menyesuaikan tekanan udara, Subhanallah Allah menunjukkan jalan dengan cara aku harus dalam keadaan menyusui sehingga daya refleks untuk menyesuaikan tekanan udara dapat dilakukan.
Pertama kali aku bisa jalan aku ingat waktu berumur 1 tahun, waktu itu setelah aku pergi ke Kebun Binatang Surabaya. Disana aku naik unta bersama Eyang Akung. Begitu sampai rumah.. eh aku bisa berjalan sendiri.. Alhamdulillah..
Saat aku berusia 2,5 tahun, aku masuk sekolah di Kelompok Bermain Al-Muhajirin yang terletak di daerah Manyar, Surabaya. Kemudian aku melanjutkan ke TK Al-Ikhlas di Jemur Sari, Surabaya. Biasanya kalo aku pulang sekolah, aku sering diajak bunda ke supermarket Chiko. Aku sering beli permen kapas Koala.
Pernah suatu saat aku hendak berangkat ke sekolah, aku selalu diantar Ayah yang juga akan berangkat ke Kantor. Saat Ayah memundurkan mobilnya, Ayahku ngga tahu ternyata ada seekor kucing sedang tiduran di belakang roda, begitu mobil dimundurkan.. aduh kucingnya terlindas deh…kucingnya mati. Uih ngerii…darahnya banyak banget. Lalu segera dibersihkan dengan disirami air. Lalu Kucing naas itu akhirnya dikubur di depan rumah. Waktu itu aku baru pertama kali ngeliat kucing mati.
Di Surabaya, aku punya banyak teman bermain yang rumahnya dekat denganku. Ada Intan, Gilang (adiknya Intan, sekarang udah punya adik lagi yang namanya Bintang), Tiwi, Mas Luhur dan Ilham. Ilham yang rumahnya persis di sebelah rumahku sering kupanggil Pak Jibrut. Ia dua tahun lebih muda dariku. Kami dulu pernah punya sepatu kembaran gambara Felix The Cat. Punya dia warna biru, punyaku warna merah.
Halaman rumahku ada saungnya, juga ada 2 ayunan. Yang satu bisa muat banyak, yang satu lagi cuma buat 1 orang. Kalau aku susah makan, aku sering disuapi sambil main ayunan. Kadang juga sambil main sepeda. Kalau sudah 1 putaran, aku harus “ngisi bensin” alias makan hahaha….
Saat aku berusia 4 tahun, lahir adik laki-lakiku, diberi nama Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan yang artinya Iqbaal Cahaya Kemenangan di bulan Ramadhan. Dia lahir pada hari Rabu 28 Desember 1999 melalui operasi caesar di RS Internasional Surabaya. Kehidupan berubah, adikku kadang membuatku kesal tapi juga membuatku senang, kadang dia menjadi lawanku tapi juga menjadi sahabatku.
Terimakasih Ya Allah …
0 comment(s):
Enregistrer un commentaire