Lilypie Kids Birthday tickers

23 janvier 2008

TERIMAKASIH YA ALLAH .. (4)

(hmm postingan terakhir yang dibuat oleh my father di my blog, ahaha)

BANDUNG Euy..…

Saat aku kelas 5 semester 2, aku pindah dari Sorong ke Bandung. Keputusan pindah sekolah ke Bandung aku bicarakan dengan Ayah dan Bunda,karena Ayah masih harus dinas di Sorong, sedangkan aku merasa bahwa aku harus mendapatkan ilmu yang lebih baik dibanding aku harus terus bersekolah di Sorong. Di Bandung, aku tinggal bersama Eyang Akung dan Eyang Uti.

Di rumah eyang, aku punya kamar yang bagus. Warna dindingnya biru muda dan biru tua dan dihiasi border gambar Cinderella.
Disitu ada lemari bajuku yang kubikin waktu aku TK di Surabaya.Jadi ceritanya tuh lemari ikutan pindah juga!ha..ha.. Dan ada, juga meja rias yang selalu aku tengok sebelum berangkat sekolah.


Sejak di Bandung, aku sekolah di SD Islam Al-Azhar 30. Sekolah ini, bener-bener baru. Jadi, aku adalah kelas 5 pertama dan aku juga akan menjadi lulusan pertama dari SDI Al-Azhar 30.
Aku suka banget sama ruang kelasku waktu itu. Seluruh ruangannya dilapisi kerpet abu-abu, jadi kalau mau masuk harus buka sepatu dulu.Di depan kelasnya ada locker.Dulu, biasanya setiap pagi, aku taruh tas di locker trus buku-bukuku aku bawa taruh di laci meja, jadi gampang ngambilnya. Satu meja di kelasku untuk 1 orang. Mejanya bukan terbuat dari kayu. Tapi dari bahan plastik yang berwarna putih tulang, kalau kursinya berwarna ungu.

Wali kelasku namanya Pak Teddy. Beliau guru pertamaku sejak aku sekolah di Al-Azhar. Teman-temanku sekelasku itu cuma ada 13, yang terdiri dari 7 laki-laki dan 4 perempuan. Karena perempuannya cuma 4, jadi mainnya ya berempat aja terus. Ada Ines, Lulu, Hasya dan aku. Dulu, aku sering mainnya sama Lulu dan Ines.

Tempat yang paling aku suka di Bandung waktu itu mal Istana Plaza(IP). Karena di mal itu ada tempat ice skating. Aku kan belum pernah main ice skating. Jadi, aku seneng banget ke sana. Apalagi, dulu waktu aku masih di Sorong, temenku Putri dan aku sering berkhayal berluncur dia atas es.Jadi, waktu pertama kali aku abis ice skating, aku langsung sms Putri.


Pertama kali aku main ice skating, sama kayak yang lainnya, kaku banget dan ga bisa jalan sama sekali.Sekalinya jalan ya jatuh…deh.., Aku bermain ice skating bersama dua sepupuku, Aldi dan Ajeng. Mereka sih memang lahir di Bandung besar di Bandung , dan mereka sudah bisa bermain ice skating karena ada ekskulnya dari sekolah mereka. Mereka sudah bisa berseluncur cepat dan kejar-kejaran saat itu sedangkan aku cuma bisa ngeliatin sambil pegangan di pinggir…

Akhirnya, aku coba ke tengah…Hahaha. perbuatan yang asli, nekat. ..tapi, hebat... Karena aku berani mencoba, sekarang sih aku sudah bisa. Malah sekarang aku bukan cuma bisa berseluncur cepat, aku sudah bisa berseluncur mundur dan loncat sambil berputar. Padahal,sejak aku pertama kali aku ice skating, aku ga pernah pakai pelatih, alias hanya otodidak alias belajar sendiri.

Setelah aku naik ke kelas 6. Sekolahku Al-Azhar pindah lokasi sekolah, sebelumnya berada di wilayah IPTN, kemudian pindah ke Jl. Tirtasari – Geger Kalong. Sebenernya, jadi makin jauh dari rumah, tapi aku tetep sekolah di Al-Azhar.
Seperti yang aku bayangkan, karena kepindahan lokasi sekolah itu, akhirnya banyak temanku yang pindah sekolah. Kebanyakan alasannya karena jauh. Sehingga, teman sekelasku yang sebelumnya aku sekelas dengan 13 anak, sekarang tinggal 11anak ditambah anak baru dari Jakarta yang namanya Astrie Nuriman, atau dipanggil Gadys.
Di tempat yang baru, sekolahku jadi tambah besar. Ruang kelasku juga besar, jadi locker-locker ada di dalam kelas. Tapi, karena gede banget, jadinya karpet tidak melapisi seluruh ruangan. Hanya di tengah-tengahnya aja. Tapi, aku jauh lebih suka kelasku yang baru. Guruku kelas 6 namanya Bu Eka,adalah guru yang berbakat banget jadi desainer interior. Ruang kelasku disulap jadi kayak di ruang angkasa. Langit-langitnya ditempeli kain berwarna hitam yang ditempeli gambar-gambar rasi bintang dan namanya. Jadi, kalau lagi stress tinggal ngeliat ke atas, jadi menambah inspirasi lho. Trus ruangan kelas yang masih kosong ditempeli dengan foto-foto pahlawan. Tapi, bu eka ga mau menempel foto-foto yang udah tinggal beli di toko, kita sendiri yang harus menggambar pahlawan. Trus yang paling bagus ditempelin. Trus, kayak nama-nama bulan Hijriyah ditulis di karton yang dibentuk menjadi bentuk ruang angkasa.

Pemilihan ketua kelas di kelasku juga unik. Pemilihannya dibuat semirip pemilihan presiden. Lengkap dengan tempat nyoblosnya. Para calonnya pun harus berpidato tentang janji-janji mereka jika mereka terpilih. Sekalian belajar juga sih sebenernya,kita jadi tau gimana cara pemilihan presiden.

Aku belajar untuk mandiri dengan tidak ada Ayah dan Bunda yang selalu bisa mendamping aku, walau Eyang Akung selalu mengantar aku kemanapun aku pergi, tapi tentu saja berbeda dengan keadaan apabila Ayah dan Bunda ada bersama-sama aku. Ayah mengajariku untuk mengatur mengelola uang, aku diberikan kartu ATM yang harus aku pergunakan dengan baik, karena uang yang ada digunakan untuk membayar SPP, membayar uang les, belanja kebutuhanku sehari-hari dan lain-lain. Aku akan catat seluruh pengeluaranku di buku pengeluaran dan aku bandingkan dengan saldo yang ada di ATM.

Aku pernah diminta untuk tampil di acara “anak berprestasi’ yang disiarkan oleh MQ TV Bandung, wah deg-degan juga mau di shooting oleh kamera TV. Skenarionya setiap aktivitasku sejak aku bangun pagi, shalat subuh, berangkat ke sekolah, aktivitasku di sekolah, di tempat les, dan juga tentang cita-citaku, prestasiku dan lain-lain…seneng juga bisa tampil di TV.. walau aku tidak tinggal bersama orang tua,aku tetap bertekad untuk menunjukkan prestasiku harus tetap hebat ha ha..ha..ha.. tentu tidak terlepas bantuan Kekuasaan Allah swt…



Alhamdulillah aku bisa lulus Sekolah Dasar, dan Allah sayang banget denganku karena Ayah akhirnya dipindah tugaskan ke Jakarta. Sehingga diputuskan aku akan meneruskan sekolah di Jakarta, akhirnya kami keluarga dapat berkumpul kembali….Tapi eit.. aku juga mencoba kemampuanku untuk mengikuti tes masuk SMP Negeri Favorite di Bandung, yaitu SMP Negeri 5 Bandung, dan hasilnya lulus…tapi sayang aku tak bisa sekolah lagi di Bandung dan berkumpul dengan Ines, Lulu juga Gadys dan Hasya.. karena aku harus sekolah di SMP Labschool Jakarta.
Terimakasih ya Allah…